Rabu, 13 Februari 2019

Fenomena Pemanfaatan IT di Sekolah


E- education dan E- learning , dua dari sekian banyak istilah yang mungkin bukan sesuatu yang baru lagi bagi kita pada masa sekarang ini . Keduanya merupakan istilah yang lazim digunakan untuk menjelaskan penggunaan IT di bidang Pendidikan. Berbagai program dan aplikasi sudah banyak ditemukan secara terbuka ( gratis ) maupun berbayar yang berbasis teknologi ini. Jaringan internet yang semakin hari semakin baik secara kualitas memberikan ruang yang cukup lebar bagi pelaku pendidikan untuk menggunakan layanan ini secara mudah dan murah tentunya.
Aplikasi presentasi seperti powerpoint, adanya kemajuan teknologi ini sangat membantu para guru untuk membuat kelas lebih menarik dan interaktif sehingga akan menghasilkan murid yang lebih baik. Aplikasi edmodo, google form, ruang guru dan masih banyak lagi dengan mudah ditemukan secara online. Penggunaan gadget, pc, handphone, laptop dan semua perangkat teknologi tentu saja dapat membantu para murid untuk mencari info kapan saja dan dimana saja
Namun kenyataan di lapangan sungguh tidak seperti yang diharapakan. Kemudahan dan akses layanan yang berkembang secara cepat di dunia ini ternyata tidak diimbangi dengan jumlah para pelaku pendidikan sebagai pengguna aplikasi semacam ini. Masih banyak tenaga pendidik yang buta terhadap sistem pembelajaran dengan mengaplikasikan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar. Bisa jadi ini terjadi karena masih banyak dari mereka yang belum mengerti pentingnya teknologi dalam proses belajar mengajar dan biasanya dipengaruhi oleh rasa ingin tahu yang kurang. Merasa kesulitan mengikuti seluruh perkembangan yang terjadi menjadi penyebab paling banyak sebagai alasan tertutupnya wawasan milenial mereka terhadap situasi yang terjadi sekarang.
Tuntutan guru sebagai pendidik harusnya mampu beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat baik dalam hal budaya atau kultur, teknologi maupun sarana lain yang terus mengalami perubahan secara cepat. Anehnya lagi hal – hal konvensional tetap diandalkan sebagai satu – satunya metode yang diterapkan di dalam kelas seperti mendengarkan ceramah dan mencatat di atas kertas. Sistem konvensional ini seharusnya diiringi dengan pemanfaatan media komunikasi multimedia.
Guru tidak lagi menjadi satu – satunya sumber belajar, akan tetapi lebih tepat menjadi fasilitator bagi siswa dalam belajar. Jaringan internet yang dapat digunakan setiap saat memberikan keleluasaan bagi siswa untuk dapat memanfaatkan program-program pendidikan yang disediakan di jaringan Internet kapan saja sesuai dengan waktu luang mereka sehingga kendala ruang dan waktu yang mereka hadapi untuk mencari sumber belajar dapat teratasi.
Kemudahan dalam mengakses sumber informasi tidak lagi menjadi masalah bagi siswa dalam memenuhi kebutuhan pengetahuannya. Perpustakaan digital yang disediakan secara online bukan lagi persoalan dengan alasan memerlukan biaya mahal untuk mendapatkannya. Adanya jaringan network ini memungkinkan seseorang di satu tempat untuk mengakses perpustakaan di tempat yang berada sangat jauh dalam seketika waktu dan biaya yang relative sangat murah.
Berapa banyak cerita pengalaman anda tentang pemanfaatan internet dalam tugas, ulangan harian, dan tugas lainnya untuk siswa?

1 komentar:

  1. Sipppp....
    Road to MGMP IPS Kab.Grobogan yang profesional dan inovatif ....
    Semoga ke depan lebih banyak kegiatan2 yang memfasilitasi peningkatan kompetensi guru IPS di Kabupaten kita tercinta ini

    BalasHapus

 

Blogger news

Blogroll

About