Jumat, 22 Februari 2019

MGMP IPS Goes To Dieng

Dalam rangka peningkatan mutu dan layanan minimal sekolah di satuan  pendidikan di lingkungan kabupaten Grobogan, para guru IPS se-Kabupaten Grobogan yang diwadahi oleh MGMP IPS melakukan kegiatan study referensi sekolah adi wiyata dan sekolah rujukan di SMP Negeri 1 Wonosobo pada hari Kamis, 21 Februari 2019 yang lalu. Acara yang direncanakan didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan ini berlangsung cukup singkat kurang lebih 2 jam pertemuan dengan pihak sekolah.
Didampingi oleh beberapa Kepala Sekolah dan beberapa Intruktur Nasional IPS, acara dimulai saat pemberangkatan dari Purwodadi pada pukul 06.30 WIB. Mengingat hari pelaksanaan studi referensi adalah hari Kamis yang merupakan hari efektif, menyebabkan jadwal yang telah disusun rapi oleh pihak Biro perjalanan Mega Tiara Tour dari Solo ini menjadi terkendala. Namun molornya waktu ini ternyata tidak mengurangi semangat dari para peserta untuk mengikuti kegiatan dengan penuh antusias.
Mundur 1 jam dari waktu yang direncanakan, rombongan tiba di Sekolah tujuan, yakni SMP Negeri 1 Wonosobo tepat pukul 12.30 WIB. Sambutan yang luar biasa dari pihak sekolah memberikan kesan pertama yang begitu hangat dan akrab. Barisan Guru dan beberapa siswa juga ikut ambil bagian dalam penyambutan ini. Memasuki ruang aula yang begitu sejuk ( Wonosobo terletak diantara gunung Sindoro dan Sumbing ) rombongan dihangatkan dengan nyanyian hiburan dari para guru sekolah setempat. Menjelang acara dimulai penampilan tim paduan suara dari SMP Negeri1 Wonosobo menggetarkan ruangan dengan beberapa lagunya.
Sebelum acara dimulai, beberapa menu  makanan khas Wonosobo dihidangkan kepada rombongan antara lain tempe kemul yang menarik minat para guru ini. Diwaklili oleh Pembina MGMP IPS yang lama. Sudi Winoto, M.Pd, beliau mengucapkan terima kasih atas sambutan yang dilakukan oleh pihak sekolah dengan begitu hangat. Banyak sekali perubahan yang terjadi sejak tahun 2014 silam. SMP Negeri 1 Wonosobo mengalami kemajuan yang pesat sehingga memperoleh anugrah sebagai sekolah adi wiyata dan sekolah rujukan selama 1 tahun belakangan ini.
Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Wonosobo menyambut gembira kedatangan para guru dari Kabupaten Grobogan. Beliau berharap silaturahmi yang terjalin ini dapat memberikan informasi yang berguna dan tentunya dengan harapan dapat diterapkan di sekolah asalnya.  
Dalam kegiatan pemaparan, rombongan diperlihatkan  semua aspek positif yang ada pada sekolah tujuan , mulai dari kegiatan PBM, akademik, kesiswaan yang berhubungan dengan sekolah Inklusif. Pengetahuan – pengetahuan yang di peroleh di lokasi tentunya di harapkan akan mampu menjadi informasi dan cerminan dalam rangka mewujudkan program di masing – masing sekolah asal.
Di akhir kegiatan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga yang diwakili oleh Sekretaris Dinas menyampaikan apresisasi yang setinggi – tingginya dalam kegiatan ini. Harapannya kegiatan ini memberikan manfaat bagi sekolah yang datang maupun sekolah yang didatangi untuk terus meningkatkan kompetensi diri demi terwujudnya tujuan pendidikan nasional secara menyeluruh.
Tidak sampai disini, kegiatan dilanjutkan dengan melakukan perjalanan ke Wisata Kawah Sikidang, Candi Arjuna, dan Telaga Warna. Keceriaan dan semangat dari para peserta tampak tidak sedikitpun memudar setelah menikmati indahnya panorama yang ditampilkan alam. Ucapan kagum atas bentuk penciptaan Allah tidak berhenti seraya menikmati hamparan hijau nan permai dengan suhu yang luar biasa dingin.
Acara diakhiri pada pukul 20.00, turun dari kawasan dataran tinggi Dieng. Menuju kembali ke Purwodadi dengan meninggalkan kesan yang indah dan tak akan terlupakan. Insya Allah.
  
Dieng, 21 Februari 2019
Soga DC - Penulis - Pengurus MGMP 

 











Rabu, 13 Februari 2019

Fenomena Pemanfaatan IT di Sekolah


E- education dan E- learning , dua dari sekian banyak istilah yang mungkin bukan sesuatu yang baru lagi bagi kita pada masa sekarang ini . Keduanya merupakan istilah yang lazim digunakan untuk menjelaskan penggunaan IT di bidang Pendidikan. Berbagai program dan aplikasi sudah banyak ditemukan secara terbuka ( gratis ) maupun berbayar yang berbasis teknologi ini. Jaringan internet yang semakin hari semakin baik secara kualitas memberikan ruang yang cukup lebar bagi pelaku pendidikan untuk menggunakan layanan ini secara mudah dan murah tentunya.
Aplikasi presentasi seperti powerpoint, adanya kemajuan teknologi ini sangat membantu para guru untuk membuat kelas lebih menarik dan interaktif sehingga akan menghasilkan murid yang lebih baik. Aplikasi edmodo, google form, ruang guru dan masih banyak lagi dengan mudah ditemukan secara online. Penggunaan gadget, pc, handphone, laptop dan semua perangkat teknologi tentu saja dapat membantu para murid untuk mencari info kapan saja dan dimana saja
Namun kenyataan di lapangan sungguh tidak seperti yang diharapakan. Kemudahan dan akses layanan yang berkembang secara cepat di dunia ini ternyata tidak diimbangi dengan jumlah para pelaku pendidikan sebagai pengguna aplikasi semacam ini. Masih banyak tenaga pendidik yang buta terhadap sistem pembelajaran dengan mengaplikasikan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar. Bisa jadi ini terjadi karena masih banyak dari mereka yang belum mengerti pentingnya teknologi dalam proses belajar mengajar dan biasanya dipengaruhi oleh rasa ingin tahu yang kurang. Merasa kesulitan mengikuti seluruh perkembangan yang terjadi menjadi penyebab paling banyak sebagai alasan tertutupnya wawasan milenial mereka terhadap situasi yang terjadi sekarang.
Tuntutan guru sebagai pendidik harusnya mampu beradaptasi dengan segala perubahan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat baik dalam hal budaya atau kultur, teknologi maupun sarana lain yang terus mengalami perubahan secara cepat. Anehnya lagi hal – hal konvensional tetap diandalkan sebagai satu – satunya metode yang diterapkan di dalam kelas seperti mendengarkan ceramah dan mencatat di atas kertas. Sistem konvensional ini seharusnya diiringi dengan pemanfaatan media komunikasi multimedia.
Guru tidak lagi menjadi satu – satunya sumber belajar, akan tetapi lebih tepat menjadi fasilitator bagi siswa dalam belajar. Jaringan internet yang dapat digunakan setiap saat memberikan keleluasaan bagi siswa untuk dapat memanfaatkan program-program pendidikan yang disediakan di jaringan Internet kapan saja sesuai dengan waktu luang mereka sehingga kendala ruang dan waktu yang mereka hadapi untuk mencari sumber belajar dapat teratasi.
Kemudahan dalam mengakses sumber informasi tidak lagi menjadi masalah bagi siswa dalam memenuhi kebutuhan pengetahuannya. Perpustakaan digital yang disediakan secara online bukan lagi persoalan dengan alasan memerlukan biaya mahal untuk mendapatkannya. Adanya jaringan network ini memungkinkan seseorang di satu tempat untuk mengakses perpustakaan di tempat yang berada sangat jauh dalam seketika waktu dan biaya yang relative sangat murah.
Berapa banyak cerita pengalaman anda tentang pemanfaatan internet dalam tugas, ulangan harian, dan tugas lainnya untuk siswa?

Minggu, 03 Februari 2019

Studi Banding SMPN 3 Purwodadi

Dalam usaha pengembangan dan peningkatan standar operasi pelayanan pendidikan bagi masyarakat, pada hari ini, Senin 4 Februari 2019, seluruh tenaga  pendidik dan pendidikan SMP Negeri 3 Purwodadi melaksanakan kegiatan studi banding ke SMP Negeri 10 Malang, Jawa Timur.

Di awal kegiatan, Kepala sekolah Muhammad Syahroni, S.Pd., M.Pd., mengucapkan selamat datang dan berharap kegiatan studi banding ini memberikan kesan dan ilmu yang dapat dibawa pulang ke sekolah asal.

Setelah melakukan visitasi di sekolah yang memiliki luas 22.700m2 ini, ada banyak sekali keunggulan yang dimiliki oleh SMP Negeri 10 Malang dan dapat dijadikan referensi untuk peningkatan program sekolah ke depan.

Dengan berbagai gelar yang diperoleh seperti Sekolah Adi Wiyata, UKS, Sehat, Kantin, yang semuanya berskala Nasional. Ditambah lagi Green School, Ramah anak, dan sekolah gemar makan ikan.

Salah satu kegiatan siswa yang penulis temukan dan menarik adalah jurnalistik siswa. Dimotori oleh ketua organisasi, Naila Dzakia F, Makaradasa menjadi bukti tentang seluruh aktivitas yang telah dilakukan di sekolah ini.

Sambutan yang luar biasa dari seluruh civitas SMP 10 Malang dalam kegiatan ini memberikan pengalaman dan ilmu yang sangat bermanfaat untuk diadopsi di Purwodadi.

Di akhir kegiatan, Kepala sekolah mengingatkan bahwa Adi Wiyata bukanlah kegiatan untuk penilaian lomba, akan tetapi lebih jauh bahwa semua kegiatan di sekolah adalah sebagai bentuk syukur warga sekolah atas nikmat alam yang dianugerahkan oleh Allah untuk kita jaga dan lestarikan.

Malang, 4 Februari 2019.





Oleh


 

Blogger news

Blogroll

About