Jumat, 04 Oktober 2019

SLOW LEARNER PARENTING SEMINAR - MENGATASI ANAK MALAS BELAJAR


Lamban belajar (slow learner) adalah anak yang memiliki potensi intelektual sedikit di bawah anak normal, tetapi tidak termasuk anak tunagrahita (biasanya memiliki IQ sekitar  80-85). Dalam beberapa hal anak ini mengalami hambatan atau keterlambatan berpikir, merespon rangsangan dan kemampuan untuk beradaptasi, tetapi lebih baik dibanding dengan yang tunagrahita. Mereka membutuhkan waktu belajar lebih lama dibanding dengan sebayanya.  Sehingga mereka memerlukan layanan pendidikan khusus.
1.  Ciri-ciri yang dapat diamati pada anak lamban belajar:
a.   Rata-rata prestasi belajarnya rendah (kurang dari 6),
b.   Menyelesaikan tugas-tugas akademik sering terlambat   dibandingkan teman-teman seusianya,
c.    Daya tangkap terhadap pelajaran lambat,
d.   Pernah tidak naik kelas.
2.  Anak lamban belajar membutuhkan pembelajaran khusus antara lain:
a.   Waktu yang lebih lama dibanding anak pada umumnya
b.   Ketelatenan dan kesabaran guru untuk tidak terlalu cepat dalam memberikan penjelasan
c.    Memperbanyak latihan dari pada hapalan dan pemahaman
d.   Menuntut digunakannya media pembelajaran yang variatif oleh guru
e.   Diperlukan adanya pengajaran remedial

ABK kesulitan belajar

Anak berkesulitan belajar adalah individu yang mengalami gangguan dalam suatu proses psikologis dasar, disfungsi sistem syaraf pusat, atau gangguan neurologis yang dimanifestasikan dalam kegagalan - kegagalan nyata dalam pemahaman,  gangguan mendengarkan, berbicara, membaca, mengeja, berpikir, menulis, berhitung, atau keterampilan sosial. Kesulitan tersebut bukan bersumber pada sebab-sebab keterbelakangan mental, gangguan emosi, gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, atau karena kemiskinan, lingkungan, budaya, ekonomi, ataupun kesalahan metode mengajar yang dilakukan oleh guru.

Dibuka Oleh Kepala Sekolah, acara Seminar Parenting di Aula Kampus SMP Negeri 3 Purwodadi , Sabtu, 5 Oktober 2019. Dalam kesempatan ini, Pak Fathur, sapaan akrab beliau, menyampaikan, ini adalah kesempatan yang baik bagi guru dan orang tua untuk saling bersinergi dan bekerja bersama – sama mengatasi masalah belajar yang dialami oleh putra – putri mereka.
Acara yang dipresentasikan oleh Budy Anggraeni, M. Psi. banyak menerima pertanyaan dari para peserta berkaitan dengan kebiasaan dan solusi atas masalah belajar siswa.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About