Kamis, 28 Maret 2019

Jum'ah Religi, Tanamkan Sikap Taqwa Siswa

Lantunan ayat - ayat Suci al-Qur'an terdengar merdu dari salah seorang siswa bernama Helga kelas 7A. Pembacaan Q.S. Al Isra; 1 -8 menjadi awal dilaksanakannya Jum'at religi yang menjadi bagian dari salah satu program kesiswaan SMP Negeri 3 Purwodadi. Halaman sekolah yang sedikit basah membuat suasana menjadi lebih berasa sejuk. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya dari sekolah untuk mewujudkan civitas akademi ESEMGA mejadi insan yang cerdas dalam ilmu dan kuat dalam taqwa.

Kegiatan Jum'at religi dibagi menjadi dua tempat, satu di lapangan sekolah untuk siswa yang beragama Islam, dan di ruang multimedia untuk mereka yang non muslim. para siswa didampingi oleh wali kelas dan seluruh guru mengikuti kegiatan dengan penuh hikmat dan tenang. Berbeda dengan kegiatan lainnya yang tampak meriah dan riuh rendah, kegiatan Jum'at religi selalu tampak tenang dan hening pada setiap acaranya.

Penampilan duo Maulana dan Hafidz dari kelas 8C sedikit membuat suasana menjadi riang. Duo komika ini menampilkan stand up comedy bertemakan agama. Penampilan kedua anak ini berhasil menarik perhatian para siswa dan guru yang hadir dalam kegiatan tersebut. Para hadirin dibuat tertawa lepas mendengarkan joke - joke yang dilkontarkan secara runtut dan menarik oleh kedua siswa tersebut.

Dipandu oleh duo MC Julian dan Angga, acara dilanjutkan dengan sambutan dari Kepala Sekolah. Dalam sambutannya, kepala sekolah mengingatkan pada para siswa untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Azza Wajala. kecerdasan ilmu pengetahuan akan lebih bermakna jika diimbangi oleh kecerdasan religius yaitu ketaqwaan kepada Allah yang ditampakkan dalam sikap akhlakul karimah. beliau berharap kegiatan ini memberikan kesan yang mendalam kepada para siswa dan seluruh warga sekolah secara umumnya.

Tausyiah singkat disampaikan oleh Muhammad Hanif kelas 8A dengan wali kelas Bapak Agus Subagyo DC, S.Pd. Dalam uraiannya, Hanif selaku penceramah menyampaiakan pentingnya sikap taqwa seseorang manusia kepada Tuhannya, yaitu Allah. Dengan sikap taqwa, maka pondasi dasar perilaku kehidupan seseorang akan terjaga dari sikap maksiat dan dosa. Hanif menyampaikan beberapa hadist tentang pentingnya berkahlak mulia kepada orang tua, guru dan lainnya.

Setelah 45 menit kegiatan ditutup dengan lagu - lagu Nyssa Sabian, yang ditampilkan oleh anak - anak dari kelas 7A diiringi musik oleh Mr. Soga DC.

Mudah- mudahan, barakah dan manfaat. Aamiin.
Soga DC, 29 Maret 2019 




Selasa, 26 Maret 2019

RAKOR FORUM MGMP SMP SE- KAB GROBOGAN

Dalam rangka menciptakan tenaga guru yang profesional dalam pelaksanaan tugas sehari - harinya, Forum MGMP SMP Se- kabupaten Grobogan menggelar Rapat Koordinasi bersama Kepala Dinas Pendidikan, H. Amin Hidayat, S.Pd., M.M., bertempat di RM Noroyono, Selasa (26/3/2019).

Rakor yang dihadiri oleh Ketua dan sekretaris MGMP seluruh mata pelajaran bertujuan untuk mempertemukan program MGMP berkenaan dengan pelaksanaan program kegiatan yang akan dilaksanakan setahun mendatang. 

Selain itu, rapat koordinasi ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan men- sinergikan seluruh kegiatan MGMP Se Kabupaten Grobogan bersama Dinas Pendidikan kabupaten Grobogan sehingga akan tercipta koordinasi rencana dan pelaksanaan kegiatan secara berkesinambungan.

Dalam rapat tersebut, kepala dinas menyampaikan bahwa setiap ada permasalahan dalam pelaksanaan tugas guru menjadi tanggung jawab Dinas Pendidikan. Dinas pendidikan telah menyusun langkah - langkah dan draft kebijakan yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas guru termasuk peningkatan kesjahteraan guru yang telah menjadi agenda Pemerintah daerah kabupaten Grobogan.

Selain itu, Kepala dinas juga menyampaikan berkenaan dengan akan dilaksanakannya Pemilu pada bulan April nanti, diharapkan Guru sebagai ASN tidak terlibat secara terbuka dan langsung dalam kegiatan politik praktis.

" Saya berharap ada kegiatan bersama dalam forum MGMP ini berupa kegiatan micro teaching,". Harapan Kadinas. " Inovasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru - guru profesional sangat perlu disebarluaskan kepada guru - guru lain agar memberikan dampak positif dalam pemenuhan standard proses di satuan pendidikan yang diampunya."
" Kembangkan terus semangat adi wiyata dan Lierasi sebagai bagian dari program sekolah di lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan".
Menutup acara rakor, dibentuk pengurus inti Forum MGMP SMP Kab. Grobogan baru untuk tahun 2019 melalui musyawarah. Terpilih susunan Pengurus sebagai berikut :
Ketua  : Lilik Rahmawati, S.Pd.,M.Pd. ( IPA )
Wakil Ketua : Agus Subagyo DC, S.Pd. ( IPS )
Bendahara  : Sumarni, S.Pd ( Bahasa Jawa )
Sekretaris   : Supriyadi, S.Pd  ( IPA )
Acara rapat diakhiri dengan penyusunan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dilanjutkan jamuan makan siang dan ramah tamah.

Soga DC, 26 Maret 2019



Senin, 11 Maret 2019

Penyerahan Trophy Juara Olympiade Guru Nasional Tahun 2019


Suasana bahagia tampak pada acara penyerahan trofy bagi para juara Olympiade Guru Nasional (OGN) Tahun 2019, Senin, 11 Maret 2019. Bertempat di Aula I Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan, Kepala Dinas pendidikan yang pada saat itu diwakili oleh Kepala Bidang PMPTK, Roeswandi, S.Pd.,M.M., menyerahkan penghargaan kepada 18 orang guru peraih juara 1 - 3 OGN tingkat Kabupaten Grobogan Tahun 2019 untuk berbagai kategori. 
Beberapa kategori yang dilombakan dalam OGN tahun 2019 ini antara lain, Guru tematik SD, Guru matematika SD, Guru Mapel IPA, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. 

Dalam kesempatan yang sama, Kabid PMPTK menyampaikan perasaan bangga kepada seluruh peserta yang menjadi juara dalam kegiatan yang menjadi agenda tahunan di Dinas Pendidikan.  Beliau menyampaikan apresiasi yang luar biasa kepada insan - insan guru yang tidak berhenti untuk belajar dalam rangka pengembangan diri terutama dalam kompetensi pedagogik dan profesional yang menjadi bagian dari materi utama lomba tersebut.

Harapan pemerintah melalui Dinas Pendidikan bagi para guru tersebut untuk terus memberikan sumbangsih terbaik dalam pengabdiannya kepada peserta didik dan mampu memberikan contoh serta tauladan yang nyata baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat.

Dari hasil kegiatan ini, 7 orang peraih juara I dalam tiap kategori akan melanjutkan lagi perjuangan mereka untuk maju di tingkat Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan untuk tingkat Provinsi akan dilaksanakan pada hari Rabu - Kamis, 20 - 21 Maret 2019 di LPMP Semarang. Kabid PMPTK berharap peserta dari Kabupaten Grobogan memberikan yang terbaik untuk mengangkat citra dan nama baik Kabupatennya.

Di akhir kegiatan, Kasie Drs. Ngadimin, M.Pd, berpesan kepada para juara untuk terus belajar dan dapat maju lagi di ajang yang sama pada tahun yang akan datang. Beliau menyampaikan pula, bahwa para juara akan menjadi undangan penerima penghargaan dari Bupati Kepala Daerah Kabupaten Grobogan pada acara puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional pada bulan Mei mendatang.

Purwodadi, 11 Maret 2019
Soga DC - Juara II OGN IPS Tahun 2019








Senin, 04 Maret 2019

Guru Kurang Kreatif, Siswa Bosan Belajar

ENNIKI, belajar dengan gambar

Berangkat dari kegiatan pembelajaran di sekolah beberapa waktu yang lalu, membuat saya menemukan permasalahan yang cukup menarik untuk mengangkatnya menjadi topik yang layak untuk dijadikan  menu hangat minggu ini. Tulisan ini berawal ketika siang itu, jam istirahat kedua, di whatssapp group kami di bagi sebuah citra/ foto tentang keadaan di dalam sebuah kelas. Dalam foto terlihat seorang anak yang sedang meletakkan kepalanya di atas meja, satu tangannnya mencoba menutupi separuh wajahnya, sedang tangan yang lain dijadikannya tumpuan buat sisi kepalanya. Lumayan empuk dibanding kalau harus langsung bersentuhan dengan meja kayu tentunya.
Bagi Saya gambaran ini sebagai bentuk keletihan siswa dalam menghadapi situasi di dalam kelasnya. Sangat mungkin kegiatan belajar di kelas tidak diciptakan agar anak bertindak responsif, sehingga berlaku keadaan sebaliknya yaitu cenderung pasif karena kegiatan yang monoton. Dengan gambaran sederhana begitu, bagaimana kita bisa berharap hasil belajar yang diinginkan akan tercapai. Fenomena ini mungkin sangat lazim kita temui dalam banyak keadaan di sekolah besar maupun kecil, di kota ataupun di daerah, di waktu dulu atau sekarang ini, tampaknya masih menjadi hal yang dianggap lumrah.
Masih banyak guru yang melaksanakan tugas belajar mengajar di kelas dengan menggunakan satu metode saja. Acapkali mereka tidak memperhatikan bagaimana keadaan siswa yang harus terus menerus duduk, mendengar, mencatat, bertanya, memberi jawaban membuat kesimpulan tentang materi dan itu harus mereka jalani selama 8 jam pertemuan sehari. Hal ini sering kali diacuhkan guru di beberapa kelas dalam menyampaikan materi. Guru berfikir bahwa setiap siswa memiliki kemampuan dan daya tahan yang sama untuk dijejali dengan materi pelajaran dengan keadaan yang sebenarnya sangat berbeda bagi tiap individu siswa.
Silakan Bapak/ Ibu hitung berapa siswa yang mampu bertahan dengan semangat belajarnya ketika masuk jam di kelas setelah istirahat kedua. Pernahkah Bapak/ Ibu memperhatikan gerakan – gerakan kecil yang terekspresikan oleh tubuh anak – anak itu secara spontan ? seberapa sering kita melihat mereka tiba – tiba menundukkan pandangan melihat jam tangan yang mereka pakai di lengan sebelah kanan,? Seberapa sering bapak / ibu guru di kelas memperhatikan anak – anak mulai memainkan pensil atau pulpen mereka membuat garis lurus, melengkung, dan beberapa lingkaran, padahal mereka sedang tidak belajar matematika bangun ruang. Rasanya ada banyak lagi gerakan – gerakan yang terlewat dari pengamatan kita, karena kita terlalu fokus pada buku dan pikiran kita untuk segera menghabiskan materi sesuai kuota waktu yang disediakan dan tercantum di dalam RPP kita.
Sulitnya menyampaikan materi yang berisi hafalan konsep ilmu pengetahuan menjadi abstrak bagi siswa untuk dapat memahaminya. Hal ini merupakan tantangan tersendiri bagi guru untuk melakukan inovasi belajar di dalam kelas. Sebagaimana tujuan diawal, kegiatan inovatif ini diharapkan mampu membangkitkan minat belajar siswa dan pada akhirnya akan memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan juga. Dan hasil belajar yang diharapkan sebagai tolok ukur keberhasilan belajar adanya nilai tes yang memuaskan tentunya dapat tercapai.
Sebagai seorang guru, melihat kondisi nyata seperti itu tentu saja kita mengharapkan agar proses KBM yang diberikan kepada siswa dapat memberikan hasil yang maksimal. Dengan memperhatikan keadaan dalam satu kelas yang siswanya heterogen, tertantang oleh kondisi riil di lapangan, minat, motivasi dan prestasi siswa rendah, cenderung pasif, tergantung pada guru, tidak punya inisiatif, dan kreatif untuk menemukan sendiri materi pembelajaran, maka untuk mengatasi kegagalan siswa dalam pembelajaran kita bisa menggunakan metode lain dalam  pembelajaran. Metode yang dapat kita gunakan adalah melalui media Enikki. Media Enikki adalah bentuk permainan anak – anak yang dibuat dengan cara membuat gambar. Penerapan dengan model ini dimulai dengan tehnik siswa disuruh melakukan praktek kerja nyata melalui skenario yang telah ditetapkan oleh guru dalam rangka mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajarinya.
Metode yang mengandung sifat bermain melalui kegiatan menggambar ini menjadi alternatif membuang jauh – jauh perasaan bosan dan letih pada siswa. Sesuai dengan usia mereka yang masih memiliki naluri untuk menggunakan waktunya untuk bermain kapan dan dimana saja, bahkan saat sedang belajar di dalam kelas seperti sekarang ini. ENNIKI setidaknya mengajak para siswa untuk bermain mengekspresikan apa yang ada dalam pikiran mereka ke dalam sebuah gambar. Aktivitas yang relatif santai ini ternyata mampu merangsang daya imajinasi siswa tentang gambar yang dibuat dan secara tidak langsung akan kita bawa mereka kepada materi yang sedang dipelajari.
Presentasi yang disampaikan dibantu media gambar dengan cerita yang bervariasi sesuai dengan keadaan masing – masing siswa ternyata lebih menarik untuk didengarkan oleh teman – temannya di dalam kelas. Rasa penasaran tentang tokoh dan peritiwa dalam gambar membawa para siswa kepada situasi belajar yang lebih atraktif dan memberikan kesan.
Silakan Bapak/ Ibu guru melakukan refleksi, bagaimana dengan metode pembelajaran yang Bapak/Ibu terapkan selama ini kepada siswa di dalam kelas ?
Mari kita coba praktekkan !
 

Blogger news

Blogroll

About